Karena rumitnya sejarah geologi dari suatu batubara, mengkaraterisikan batubara merupakan suatu proses yang memboroskan waktu dan biaya mahal. Oleh karena itu, suatu gagasan timbul untuk membuat sistem klasifikasi batubara.
Gambar 1. Perubahan berbagai perameter karena berubahnya rank. |
Tujuan klasifikasi ialah mengelompokan atau menggolongkan sesuatu berdasarkan aturan yang ditetapkan. Sesuatu sisem klasifikasi akan bergantung pada pengguanaannya. Sistem klasifikasi batubara secara luas sendiri terdiri dari dua jenis yaitu secara ilmiah dan komersial. Klasifikasi secara ilmia terpusat pada aspek - aspek :
- Asal mula batubara.
- Konstitusi, yaitu susuna dan struktur rank batubara.
- Sifat - sifat "fundalmental".
- Lapisan batubara tunggal (artinya bukan campuran atau blending).
Klasifikasi secara komersial lebih terpusat pada aspek - aspek batubara sebagai berikut :
- Nilai perdagangan / pasar
- Pemanfaatannya
- Sifat - sifat "teknologi", yaitu sifat - sifat yang berkaitan secara langsung dengan karakteristik / sifat batubara waktu dimanfaatkan.
- Karakteristik
- Lapisan batubara tunggal (bukan campuran atau blending).
Gambar 2. Tabel Sifat - utama batubara yang digunakan dalam sistem klasifikasi |
Gambar 2. diatas memperlihatkan berbagai parameter yang digunakan dalam mengklasifikasikan batubara. Harus diingat disini bahwa digunakan beberapa parameter penting, baik dalam klasifikasi secara ilmiah maupun secara komersial. sistem komersial menitikberatkan pada pemakaian praktis batubara. Titik awal sistem ini adalah mengidentifikasikan kecocokan batubara untuk pemanfaatan tertentu. Kebanyakan sitem klasifikasi yang dibuat adalah sistem komersial yang menggolongkan batubara menjadi empat kelas: lignit, subbitumen, bitumen, dan antrasit. Istilah ini secara umum digunakan dalam literatur batubara. Di Eropa, batubara dbagi menjadi dua golongan, yaitu hard coal dan soft coal ( brown coal).
1.1 Klasifikasi menurut Seyler
Salah satu cara kuno tetapi masih merupakan sistem yang bagus sekali adalah cara klasifikasi yang dikemukakan oleh Seyler pada tahun 1899, lihat gambar 3.
Gambar 3. Grafik sisem klasifikasi batubara cara Seyler. |
Dasar klasifikasi Seyler adalah analisis ultimat dari senyawa organik dalam batubara. Sebagai basis adalah unsur karbon (dmmf) yang diplot terhadap unsur hidrogen (dmmf) sebagai ordinat. Batubara rank rendah dengan kandungan karbon rendah dan hidrogen tinggi, diplot sebelah kanan grafik. Untuk batubara dengan tipe sebagai ciri khasnya (terang dan kaya akan vitrinit), Seyler menggunakan prefix ortho (typical dan normal). Batubara yang mengandung karbon yang lebih dari type ortho diberi prefix meta, sedangkan yang karbonnya kurang diberi prefix para. Prefix per-hydrous diberikan pada batubara dengan kandungan hidrogen lebih dari normal, bright coal, sedangkan untuk batubara yang mengandung hidrogen dari normal diberi prefix sub-hydrous.
1.2 Klasifikasi menurut ASTM
Sistem klasifikasi ASTM digunakan secara ekstensif di Amerika Utara dan beberapa negara di dunia. Sistem klasifikasi ASTM dikelompokan berdasrakan hierarki, segi koersial, rank untuk batubara tunggal, mengikutsetakan batubara dari semua rank, sederhana, mudah diingat (dalam literatur digunakan nama dan buka sandi, mudah dimengerti dan mudah digunakan.
Dua parameter yang digunakan untuk mngklasifikasikan batubara menurut rank, yaitu fixed carbon (dmmf) untuk batubara degan rank tinggi dan gross calorific value (dmmf) untuk batubara rank rendah. sifat agglomerating digunakan untuk membedakan antara kelompok yang berdampingan. Volatile matter yield berkaitan dengan kandungan fixed carbon, jadi dapat digunakan sebagai pengganti fixed carbon. Klasifikasi seluruhnya diperlihatkan dalam Gambar 4 dibawah ini dengan satuan SI yang merupakan modifikasi seluruhnya dari aslinya ( Standart ASTM D 388-1984).
Gambar 4. Sitem klasifikasi batubara berdasarkan rank menurut ASTM |
1.3 Klasifikasi internasional
Dalam membicarakan sistem klsifikasi batubara secara internasional, dibagi menjadi tiga bagian:
- Klasifikasi hard coal.
- Klasifikasi higher rank coal.
- Brown Coal.
Daftar Pustaka
ANSI (1988), Classification of coals by rank, ASTM D388-84, 1998 Annual books of ASTM Standards, Volume 5.05 American Society for Testing and materials, 1988
CARPANTER, A.N.,(1988), Coal Classification , IEACR/12, IEA Coal Research, London, 1988
CARPANTER, A.N.,(1988), Coal Classification , IEACR/12, IEA Coal Research, London, 1988
MUCHJIDIN (2006), Pengendalian mutu dalam industri batu bara. Penerbit ITB, Bandung, 2006
ECONOMIC COMMISSION FOR EUROPE (1988) International codification system for medium and high rank coals
ECONOMIC COMMISSION FOR EUROPE (1956) International classifikation of hard coals by types. E/ECE/247, E/ECE/COAL/110, New York, NY, USA. United Nations, 1956
INTERNATIONAL ORGANIZATION FOR STANDARdIZATION (1974), Brown coals and lignit - classification by types on the basisof total moisture content and tar yeild, ISO 2950-1974, Geneva, Switzerland International Organization For Standardization (1974)
MAHER, T.P.,(1987), Coal spesifikation, UNDP Coal Technology Course, Institut Of Coal Research, Newcastel, Australia, 1987
MUCHJIDIN (2006), Pengendalian mutu dalam industri batu bara. Penerbit ITB, Bandung, 2006
WOOD, G.H. et.al (1983), Coal Resource Classification system of the U.S. Geological Survey, Geological Survey Circular 891, USGS, Virginia, USA, 1983.
No comments:
Post a Comment